Program untuk mem-bypass Activation Lock iCloud? Lupakan!

As with @iH8sn0w, don’t bother me about activation lock. It’s not supposed to be ‘bypassed’.

— winocm (@winocm) January 6, 2014

Berita baiknya, kedua hacker iOS ini (@winocm dan @iH8sn0w) mampu membuat program yang bisa digunakan untuk mem-bypass layar Activation Lock iCloud untuk perangkat iOS, dengan memanfaatkan bug/celah keamanan yang mereka temukan.

Dan berita baik yang kedua, program semacam ini tidak akan dirilis, meskipun mereka sebenarnya bisa. Malahan @iH8sn0w justru akan melaporkan bug yang ia temukan pada sistem Activation Lock ini ke pihak Apple untuk segera diperbaiki, yang tentunya akan membuat Activation Lock semakin aman. Plus, mencegah hacker lain menciptakan program yang sama di masa depan dengan memanfaatkan celah keamanan yang sama.

Memang, sebenarnya sih program semacam ini bisa digunakan untuk keperluan legal, misalnya, berguna buat pengguna yang sering lupa dengan password Apple ID-nya sendiri (atau yang malu-malu menitip password-nya ke teman), atau pembeli perangkat iOS bekas yang lagi apes kalau ternyata Activation Lock-nya lupa dinonaktifkan atau lupa di-reset oleh pemilik awalnya. Tapi, program ini juga bisa berbahaya kalau seandainya dirilis secara luas dan bisa di-download dan digunakan oleh siapa saja.

Activation Cloud mungkin saja tidak menjamin 100% perangkat Anda akan kembali ke tangan Anda. Tapi fitur ini, apalagi kalau telah dikenal luas, bisa mencegah atau mengurungkan niat orang yang ingin mencuri perangkat Anda, karena perangkat yang terkunci (Activation Lock) tidak akan bisa digunakan lagi.

Jadi, kenapa saya katakan kalau tidak dirilisnya program ini adalah berita baik? Pikirkan, mungkin Anda adalah salah satu orang yang menjadi korban yang tidak bersalah dari fitur Activation Lock ini, dan Anda sangat mengharapkan adanya cara untuk bisa mengembalikan agar perangkat Anda bisa berfungsi kembali. Tapi, di saat yang bersamaan pula ada banyak perangkat yang hilang/curian di luar sana yang juga mengantri untuk “dibebaskan” oleh sang “pemilik baru”.

Bagaimana menurut Anda?