“Linux” adalah nama kernel yang diciptakan dan dikembangkan oleh Linus Torvalds. Kebanyakan orang ketika mengatakan “Linux” yang sebenarnya mereka maksud itu adalah “GNU/Linux”, nama resmi untuk sistem operasi tersebut.
Sebenarnya pada mulanya Linux bukanlah kernel yang direncanakan untuk digunakan sistem GNU, tetapi GNU Hurd. GNU Hurd lah kernel yang direncanakan sebagai kernel GNU tetapi karena dulunya Hurd belum siap, maka kernel Linux lah yang digunakan (artikel yang membahas sejarahnya sudah cukup banyak). Oleh karena itu, karena GNU pakai Linux sebagai kernel maka lahirlah GNU/Linux.
GNU/Linux berarti program-program GNU (aplikasi, library,dll) yang menggunakan kernel Linux. Sedangkan GNU yang menggunakan kernel Hurd disebut GNU/Hurd.
Selain GNU/Linux, ada juga varian GNU lainnya, misalnya GNU/kFreeBSD. Huruf “k” di sini berarti “kernel of”, karena FreeBSD adalah nama sistem operasi, bukan kernel. Jadi, GNU/kFreeBSD berarti sebuah sistem operasi yang terdiri dari program-program GNU yang menjalankan kernel dari OS FreeBSD.
Lalu ada juga Debian GNU/kFreeBSD. Mirip Debian biasa hanya saja kernelnya bukan Linux, tetapi kernel dari FreeBSD. Jadi, Debian GNU/kFreeBSD berarti distro Debian dengan program-program GNU yang menjalankan kernel dari FreeBSD.
GNU/Linux tidak ditulis GNU/kLinux karena Linux adalah nama kernel, bukan sistem operasi seperti FreeBSD, misalnya. Kalau seandainya GNU/Linux ditulis sebagai “GNU/kLinux” maka itu akan memiliki arti “GNU yang menggunakan kernel dari Linux”, padahal Linux tidak punya kernel, Linux lah kernelnya.
Ubuntu menggunakan kernel Linux. Ubuntu adalah GNU/Linux. Android juga menggunakan kernel Linux, tetapi Android bukan GNU/Linux, karena tidak terdapat sistem GNU di Android. Kenapa aplikasi Android tidak bisa berjalan secara native di Ubuntu padahal sama-sama menjalankan kernel Linux? Ya karena Android adalah Android, bukan GNU.
GNU/Linux dan Android sama-sama menggunakan Linux sebagai kernel. Porsi Linux di GNU/Linux dan Android sama banyaknya. Tetapi Android tidak disebut “Linux”, karena itu tidak tepat. Oleh karena itu GNU/Linux pun tidak tepat kalau disebut “Linux”.
Ubuntu = Linux + GNU.
Android = Linux tanpa GNU.
Jadi, “Linux OS” sebenarnya bukanlah nama formal, karena Linux adalah kernel. Cara yang tepat untuk menuliskan/menyebutkannya adalah GNU/Linux.
Kalau GNU/Linux sengaja diucapkan sebagai “Linux” di antara para pengguna distro GNU/Linux dengan asumsi bahwa para pendengarnya sudah saling paham maksudnya dan sengaja disebut seperti itu karena lebih singkat, maka bolehlah diabaikan. Tetapi untuk tulisan atau poster yang diterbitkan secara luas, saya rasa ada baiknya untuk tetap menulisnya secara sesuai.