Riset dan pengembangan yang dilakukan Apple sejak 5 tahun lalu tidak sia-sia. iOS 16 di iPhone akan menghadirkan kembali sebuah fitur kompleks yang sempat dihilangkan mulai sejak iPhone X diluncurkan. Yay!
Ya, iOS 16 sudah bisa memunculkan persentase baterai iPhone langsung di status bar di home screen. Pengguna tidak perlu lagi melakukan swipe untuk membuka Control Center atau mengintip widget baterai. Finally!
Apple mungkin bukan yang pertama memunculkan indikator baterai di sistem operasi mobile-nya, tetapi begitu Apple melakukannya, sudah pasti menjadi yang terbaik. Alasan mengapa fitur persentase baterai ini butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa kembali adalah karena fitur ini butuh inovasi yang hanya dimiliki oleh Apple.
Dengan inovasi dan kematangan para developer Apple, Apple mampu me-redesign indikator baterai yang lama, yaitu membuat angka persentase yang tadinya ada di luar menjadi di dalam ikon baterai.
Tidak heran kalau fitur ini baru bisa dikembalikan ke iOS di tahun ini karena teknologi tinggi yang dibutuhkan untuk bisa memproses fitur serumit ini belum tersedia di tahun-tahun sebelumnya (ahem, tweak jailbreak tidak masuk hitungan karena non-canon). Dan jika dipaksakan masuk ke iPhone/iOS sementara teknologinya belum matang, maka itu akan merusak user experience. Hal ini tentunya dihindari oleh Apple karena Apple ingin menjaga stabilitas dan konsistensi experience yang akan didapatkan pengguna.
Hal berikutnya yang perlu diapresiasi dari attention to detail para developer Apple adalah bagaimana Apple ingin memberikan apa yang diinginkan oleh penggunanya tetapi tetap memikirkan yang terbaik. Ikon baterai di iOS tetap tampak terisi penuh (filled) dan baru akan berubah hanya ketika angkanya berada di 20%. Artinya, secara visual ikon baterai di iOS 16 tidak ditampilkan secara akurat di level 100%-21%. Ikon baterainya bisa berubah menjadi real hanya ketika dibutuhkan saja, yaitu di titik di mana pengguna sudah perlu mencari charger.
Begitu persentase baterainya menunjukkan angka 20% maka ikon baterainya akan berubah menjadi merah, mirip dengan indikator baterai di perangkat perusahaan-perusahaan lain yang selalu meng-copy Apple. Sebagian kecil pengguna mungkin akan merasa sedikit terganggu karena indikator merah tersebut memberikan kesan bahwa baterainya berkurang secara drastis, dari yang awalnya penuh “tiba-tiba” drop. Tapi Anda tidak perlu repot-repot memprotes Apple di media sosial karena fitur persentase baterai yang sudah lama dinanti-nantikan tersebut akan membuat fanboys menyerang Anda. Anda akan dituduh tidak punya mata, tidak punya otak, dan pada akhirnya Anda akan dibuat menyalahkan diri sendiri karena sudah mempertanyakan desain Apple. Memprotes perusahaan dermawan yang selalu mendengarkan pengguna itu namanya tidak bersyukur dan tidak tahu terima kasih.
Keputusan untuk mengimplementasikan desain indikator baterai yang sedetail itu tentu saja ada alasan filosofisnya. Apple tidak ingin pengguna menjadi terlalu sering mengecek status baterai iPhone-nya, karena kebiasaan seperti itu bisa berdampak negatif pada mental pengguna. Membuat banyak orang merasa tidak tenang, overthinking, cemas, dan panik. Oleh karena itu, keputusan untuk membuat iOS tetap memunculkan persentase baterai namun dengan visual yang sengaja dibatasi dapat menguntungkan semua pihak. Pengguna bisa merasa senang dengan fitur barunya, dan Apple tidak diserang komplain. What a brilliant move.
Nah, bagaimana dengan ikon baterai yang benar-benar akurat merepresentasikan kondisi baterai? Sabar, semua butuh proses. Bahkan perusahaan seinovatif Apple butuh waktu untuk melakukan riset dan pengembangan. Kalau semua pengguna iPhone rajin mengganti iPhone setiap tahun, dan developer iOS sejahtera terus, dan tidak ada konflik internal, maka diperkirakan di iOS 21 (16 + 5) pengguna iPhone sudah bisa melihat indikator baterai secara realtime.