Baterai yang umum digunakan pada smartphone adalah baterai lithium-ion. Baterai ini dikenal karena kepadatan energi yang tinggi, yang memungkinkan perangkat tetap tipis dan ringan. Namun, mereka juga memiliki risiko potensial jika terjadi kerusakan.
Baterai lithium-ion yang rusak dapat mengalami kebocoran bahan kimia berbahaya atau bahkan korsleting listrik. Ini dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan yang berpotensi merugikan nyawa dan harta benda. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk tidak menusuk menusuk baterai smartphone, dan menghindari tindakan apa pun yang dapat memicu kerusakan pada baterai.
Tapi, kalau Anda tidak hati-hati maka inilah yang terjadi kalau baterai pada smartphone Anda ditusuk:
Walaupun pada gambar/video di atas yang ditunjukkan adalah baterai yang sifatnya non-removable, tapi hasilnya tidak akan jauh berbeda kalau yang ditusuk adalah baterai yang sifatnya removable dengan jenis yang sama.
Asap dan kebakaran seperti itu adalah kondisi yang bisa saja terjadi kalau Anda menusuk baterai, khususnya jenis baterai yang sama yang digunakan pada smartphone Anda.
Dikutip dari artikel HowStuffWorks yang berjudul “How Lithium-ion Batteries Work”:
When a fire like this happens, it is usually caused by an internal short in the battery. Recall from the previous section that lithium-ion cells contain a separator sheet that keeps the positive and negative electrodes apart. If that sheet gets punctured and the electrodes touch, the battery heats up very quickly. You may have experienced the kind of heat a battery can produce if you have ever put a normal 9-volt battery in your pocket. If a coin shorts across the two terminals, the battery gets quite hot.
In a separator failure, that same kind of short happens inside the lithium-ion battery. Since lithium-ion batteries are so energetic, they get very hot. The heat causes the battery to vent the organic solvent used as an electrolyte, and the heat (or a nearby spark) can light it. Once that happens inside one of the cells, the heat of the fire cascades to the other cells and the whole pack goes up in flames.
Singkatnya, di dalam baterai (seperti pada gambar di atas) ada lapisan/separator yang memisahkan elemen (elektrode) positif dan negatif di dalam baterai. Kalau lapisan tersebut sobek karena terpukul/tertusuk dan elektrode di dalamnya saling bersentuhan maka akan menimbulkan arus pendek yang akan membuat baterai tersebut menjadi panas dengan seketika.
Guys, menusuk baterai bisa menyebabkan hal yang serius. Bisa melukai dan membuat benda-benda di sekitarnya terbakar.
Serius deh, sebaiknya jangan.
Sebenarnya, saya merasa kalau saya tidak perlu membuat tulisan pemberitahuan seperti ini untuk memperingatkan orang-orang tentang bahaya menusuk baterai. Tapi ternyata, masih banyak orang yang bukan hanya tidak takut dengan bahaya menusuk baterai tetapi juga merekomendasikannya ke orang lain.
Tidak jarang saya membaca artikel ataupun tulisan di media sosial yang menganjurkan orang lain menusuk baterai smartphone-nya sendiri karena sedikit kembung dan layarnya sudah terangkat. Itu adalah anjuran yang tidak bertanggung jawab, karena menusuk baterai itu punya resiko besar dan tidak layak untuk di-do it yourself-kan.
Saya sih tidak menganjurkan, apalagi kalau Anda tidak pernah membongkar gadget sama sekali. Tapi kalau memang terpaksa, sebaiknya lakukan setelah baterainya terpisah dari smartphone dan Anda sudah punya baterai cadangan baru untuk jaga-jaga kalau seandainya percobaan Anda gagal. Bawa ke tempat servis resmi memang butuh biaya, tapi jangan sampai niat untuk menghemat malah merugikan dan melukai diri sendiri.